Salah
satu benda yang cukup digandrungi banyak orang, apalagi kalau bukan uang. Benda
yang memiliki fungsi sebagai alat pembayaran sekaligus alat tukar ini rupanya
tampil dengan wajah baru.
Deputi
Gubernur Bank Indonesia (BI), Ronald Waas memaparkan akan ada beberapa
perbedaan pada hasil redenominasi rupiah yang baru (sebut saja uang NKRI)
dengan yang saat ini masih kita gunakan. Diantaranya,
1. Ada tulisan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
2. Ditandatangani oleh Gubernur BI dan Menteri Keuangan
3. Pecahan mata uang tetap sama, namun 3 digit angka 0 di belakang akan dihilangkan.
4. Tetap ada gambar pahlawan
5. Lebih sukar dipalsukan.
Akan ada 3 tahap dalam
pergantian rupiah ini. Yang pertama tahap persiapan. Di tahap ini akan
diluncurkan uang NKRI dengan 3 digit 0 akhir yang masih ada namun disamarkan. Rupapun
gak beda jauh dari yang saat ini ada di dompet. Lalu beberapa tahun kemudian
akan diluncurkan rupiah hasil redenominasinya, benar – benar tanpa 3 digit 0
dibelakang dan gambar pahlawan yang tak lagi sama. Tahap kedua adalah transisi.
Tahap ini lebih kepada penyusunan RUU Redenominasi, rencana pencetakan uang dan
distribusinya, penyesuaian infrastruktur dan teknologi informasi, sistem
pembayaran, akuntansi serta komunikasi pada masyarakat. Dan terakhir adalah
tahap phasing out. Darmin Nasution
(Gubernur BI periode 2009-2013) mengatakan, ketiga tahapan ini setidaknya memerlukan
waktu 6 tahun.
"Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan telah menyepakati mengenai
jenis pecahan, desain, ukuran, gambar pahlawan nasional, dan tema uang yang
akan diterbitkan," kata Gubernur BI (periode 2013-sekarang) Agus
Martowardojo.
Mengenai gambar pahlawan, Bank Indonesia juga berkoordinasi dengan
Kementerian Sosial dan Sekretariat Kabinet dalam rangka persiapan Keputusan
Presiden (Keppres) terkait penggunaan gambar pahlawan nasional dalam desain
uang rupiah kertas sebagaimana amanat Pasal 7 Ayat (3) Undang-Undang tentang
Mata Uang. "Penggunaan
gambar pahlawan nasional dimaksud sudah mendapat persetujuan ahli waris pahlawan,
dan draft Keppres sudah disampaikan oleh pihak Kemenkeu kepada Presiden Republik Indonesia
untuk ditandatangani", kata Agus.
Hanya saja memang belum
ada wacana pasti akan tokoh siapa yang akan menjadi gambar pada uang NKRI. Bank Indonesia dan Perum Peruri juga telah
menandatangani perjanjian pencetakan uang rupiah tahun 2014 pada 30 Desember
2013. Jumlah uang yang akan dicetak pada 2014 adalah sebesar Rp 297 triliun. Uang ini terdiri dari uang kertas Rp
295,9 triliun dan uang logam sebesar Rp 1,1 triliun. Perencanaan pencetakan
uang tahun 2014 dilakukan setelah Bank Indonesia dan pemerintah (c.q.
Kementerian Keuangan) menyepakati jumlah uang yang akan dicetak.
Bank Indonesia menargetkan
uang baru akan diluncurkan pada 17 Agustus 2014 dan uang lama akan ditarik
secara perlahan. So, kita bisa mulai
nukerin uang ke bank setelah uang baru ini resmi diluncurkan. Tenang, gak dipungut
biaya. Namun gak usah keburu – buru juga, karena uang saat ini masih akan tetap
berlaku selama periode transisi. Penukaranpun masih bisa dilakukan maksimal 10
tahun setelah uang (lama) tersebut sepenuhnya tidak berlaku.
Rencananya uang yang belum diredominasi akan mulai ditarik
paling lambat 31 Desember 2018. Dan uang transisi (yang terdapat kata “baru”)
akan ditarik paling lambat 31 Desember 2022. Pada akhirnya hanya akan ada satu bentuk uang yang beredar, yaitu hasil
redenominasi. (Lig)
Sources:
http://bisnis.liputan6.com/read/748297/apa-yang-beda-di-uang-baru-nkri-2014
0 komentar:
Post a Comment